SANGATTA. 17 Sekolah Menengah Pertama Ikuti Sosialisasi Berlalulintas – Guna menanamkan rasa peduli dan tanggung jawab dalam berlalu-lintas di kalangan anak muda, Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur (Disdik Kutim) bekerjasama dengan Satuan lalulintas (Satlantas) Polres Kutim menggelar kegiatan pengenalan rambu lalulintas tingkat Pelajar di Gedung Serba Guna (GSG) di kawasan Bukit Pelangi pada Selasa, (18/10/2022).
Acara yang dijadwalkan berlangsung selama sehari ini dibuka oleh Staf ahli Bupati bagian Pemerintahan Hukum dan Politik (PemHumPol) Tejo Yuwono, di ikuti sebanyak 300 siswa-siswi tingkat sekolah menengah pertama (SMP) yang berasal dari 17 sekolah yang ada di Sangatta utara.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Pelaksanaan Tugas (Plt) Kadisdik Kutim Irma Yuwinda, Kepala Unit Keamanan dan Keselamatan Polres Kutim Ipda Nunuk Andayanti sekaligus narasumber, beberapa pejabat eselon di lingkup Disdik serta guru pendamping siswa.
Ketua panitia Ilham mengatakan, kegiatan ini di ikuti oleh perwakilan siswa SMP kelas 9 yang berasal dari 17 sekolah yang ada di Sangatta Utara, dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa terkait rambu-rambu lalulintas.
“Sekaligus mengurangi angka pelanggaran serta kecelakaan lalu-lintas dijalan raya sejak dari sekolah, ” ujarnya.
Selain itu, pengenalan rambu-rambu lalulintas, sambung Ilham, selaras dengan metode pembelajaran merdeka belajar yang termuat dalam profil pelajar pancasila salah satunya mengenai mentaati peraturan.
Para siswa siswi sekolah menengah pertama mengikuti sosialisasi berlalulintas
Sementara itu, Staf ahli Bupati PemHumPol Tejo Yuwono mewakili Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan, pendidikan bagi anak sekolah tidak hanya didapatkan saat di bangku sekolah semata,
Namun bisa di peroleh melalui lingkungan sekitar, dan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh para siswa saat ini adalah, seni berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar.
17 Sekolah Menengah Pertama Ikuti Sosialisasi Berlalulintas
“Kalau anak-anak ini sudah mengenal lingkungannya secara otomatis akan cepat memahami, salah satunya yang saat ini kita lakukan yakni mengenai rambu-rambu lalulintas, ” ujarnya.
Dengan memahami rambu-rambu lalulintas sejak dini, tejo Yuwono menambahkan, secara tidak langsung para siswa ini mampu memahami dan mampu menyelamatkan diri akibat kelalaian akibat tidak memahami rambu-rambu lalulintas.
“Kalau anak-anak mampu menyelamatkan diri sendiri saat berkendara secara otomatis mampu menyelamatkan orang lain, ” pungkasnya. (Adv/disdik/Rb.T)
Post Views: 23