kaltimcyber.com. Kadispora : Olahraga Dapat Dikolaborasikan Memperkenalkan Potensi Daerah – Pada saat ini olahraga telah menjadi alat ukur prestasi seseorang, sebuah daerah, bahkan sebuah Negara yang menjadi kebangaan tersendiri, sekaligus sebagai parameter kemajuan dan kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
Hal ini dikarenakan sebuah prestasi tidak kemudian tiba-tiba saja diraih begitu saja, prestasi olahraga membutuhkan orientasi pembinaan olahraga secara mendasar, sistematis, efisien dan terpadu sejak dini serta mengarah kepada satu tujuan yang sama antara masyarakat dengan pemerintah dalam perhatian dan dukungannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kutim Basuki Isnawan saat menghadiri kejuaraan International Arm Wrestling (gulat tangan/panco) Bupati Cup 2024 di Gelanggang Olahraga (GOR) Kudungga pada Sabtu (25/5/2024).Kadispora Kutim Basuki Isnawan, juga menegaskan bahwa olahraga memiliki potensi besar untuk membawa kejayaan bagi Kutim.
“Kalau badan kita sehat, kuat, tentu Kutim bisa berjaya,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa olahraga juga menjadi jalan untuk mempromosikan daerah. Dengan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, kegiatan olahraga bisa dikolaborasikan untuk memperkenalkan potensi daerah.
“Kutim ini adalah ‘magic land’, daerah yang luar biasa. Kekayaannya bukan hanya sumber daya alam, tetapi juga budaya,” ujarnya.
Ia berharap kompetisi ini dapat melahirkan atlet panco profesional yang akan membawa kebanggaan bagi Kutim. Ia juga berterima kasih kepada para pihak yang telah mendukung, seperti dukungan dan kolaborasi Dinas Koperasi dan UKM Kutim. Berkat upaya pemberdayaan UMKM, tak hanya kejuaraan yang sukses, namun juga menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat pelaku usaha kecil.
Kadispora : Olahraga Dapat Dikolaborasikan Memperkenalkan Potensi Daerah
“Karena golnya pelaksanaan kejuaraan sukses, pelaku UMKM juga merasakan manfaatnya,” tutupnya.
Untuk diketahui Kejuaraan panco bergengsi tersebut diikuti oleh 111 atlet, dengan total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 267 juta. Dari 111 atlet yang berpartisipasi, terdapat 8 atlet internasional. Terdiri dari 3 atlet dari Thailand, 2 dari Singapura, 2 dari Rusia dan 1 dari Azerbaijan. Sisanya merupakan atlet dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Surabaya, Jakarta, Lampung, Makassar, Kutai Kartanegara, Samarinda, Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Kejuaraan yang dilaksanakan untuk kali kedua ini dibagi dalam 8 kelas lomba, memberikan ruang bagi para atlet untuk bersaing di berbagai kategori. (adv/kominfo)