Berita  

Kasmidi Letakkan Batu Pertama Tandai Mulainya Pembangunan GKII Rantau Panjang

TELEN, Kasmidi Letakkan Batu Pertama Tandai Mulainya Pembangunan GKII Rantau Panjang – Kebahagiaan terpancar dari wajah seluruh jemaat gereja maupun pendeta di Desa Rantau Panjang Kecamatan Telen, pada Sabtu (15/10/2022).

Hal ini dikarenakan, Wakil Bupati Kasmidi Bulang secara resmi melaksanakan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Rantau Panjang.

Wabup Kasmidi Bulang menyambut baik apa yang dilakukan oleh masyarakat desa untuk mengupayakan pembangunan rumah ibadah yakni gereja GKII di Rantau Panjang.

Salam kompak Kasmidi dengan gadis kecil saat akan melakukan peletakan batu pertama Gereja di Rantau Panjang

Kehadirannya pada acara peletakan batu pertama, juga merupakan janji-janji pemerintah untuk mewujudkan pembangunan kebutuhan dasar bagi masyarakat.

“Momentum peletakan batu pertama merupakan sejarah bagi kita semua kedepannya. Pemenuhan tempat-tempat ibadah, adalah bagian dari skala prioritas Pemkab. Baik itu Bupati maupun saya sendiri, karena ini salah-satu dari program-program utama kami dalam memimpin Kutim,” tegas Kasmidi Bulang.

Lebih lanjut diungkapkannya, prioritas lain juga diupayakan oleh Pemkab Kutim mulai infrastruktur jalan, infrastruktur kesehatan, infrastruktur pendidikan dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Wabup Kasmidi melakukan peletakan batu pertama pembangunan GKII Rantau Panjang

“Untuk pembangunan rumah-rumah ibadah di Kutim, sudah mulai bergerak semua. Yang tidak pandang bulu, tak melihat hanya berdasarkan satu agama, tetapi untuk semua agama.

Pembangunan gereja hari ini adalah terbesar, yang pernah saya hadiri. Tentu pemerintah akan membantu upaya pembangunannya,” ujar Wabup disambut tepuk tangan meriah tamu undangan, serta anggota DPRD Kutim yang hadir yakni David Rante.

Sementara itu Kades Rantau Panjang Supianto Alang menyebutkan, antuasiasme masyarakat desa dalam membangun gereja di desa ini amatlah besar.

Wabup Kasmidi beserta Anggota DPRD Kutim, David Rante, Ian dan dr. Novel disambut dengan pakaian adat oleh tokoh – tokoh adat di Desa Rantau Panjang

Jumlah penduduk pada awalnya sebanyak 400 jiwa, lalu pada masa sekarang mengalami kenaikan jumlahnya sehingga membutuhkan bangunan gereja baru.

“Bangunan gereja awal di desa berada di pinggiran sungai, gereja kedua sekarang menjadi gedung serba guna, lalu gereja ketiga kapasitasnya tidak cukup untuk seluruh jemaat gereja. Dari situlah kemudian muncul ide dari tokoh-tokoh masyarakat dan agama setempat, untuk membuat gereja baru,” terangnya.

Ketua Panitia Pembangunan Yance Jalung mengatakan jika peletakan batu pertama merupakan tahapan awal dari proses pembangunan gereja.

Photo bersama usai peletakan batu pertama pembangunan GKII di Desa Rantau Panjang Kec. Telen

Hal yang tentu disyukuri benar oleh ia pribadi maupun seluruh jemaat gereja, dengan ini pembangunan gereja GKII yang beralamat di Jl long Lemiliu mulai dilaksanakan.

Kasmidi Letakkan Batu Pertama Tandai Mulainya Pembangunan GKII Rantau Panjang

“Bangunan gereja baru ini cukup besar dan akan membutuhkan cukup besar biayanya, apabila jika dipikirkan tidak masuk dalam jangkauan pikiran dan kemampuan kita sebagai manusia. Namun kita optmis, jika dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa kita bisa mencapai dan meraih semua yang kita cita-citakan,” tukas Yance.

Masyarakat Rantau Panjang telah menempati wilayah desa selama 38 tahun, telah terbangun tiga buah gereja yang pembangunannya mengandalkan semua upaya dari warga setempat.

Wabup Kasmidi, David Rante dan Kepala Desa Supianto

Bahkan gereja ketiga yang dibangun sebelumnya, saat ini kondisinya telah memasuki usia tua dan tidak cukup lagi menampung jumlah jemaat yang semakin banyak.

Untuk itulah pihak masyarakat di Rantau Panjang Telen, memandang perlu untuk melakukan pembangunan gereja GKII yang peletakan batu pertamanya dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Kasmidi Bulang pada hari ini.

Upaya bersama seluruh masyarakat dibutuhkan dalam bentuk doa, tenaga, serta apa-apa saja yang dapat dilakukan. Agar cepat berdiri gereja yang representatif untuk pelaksanaan ibadah bagi jemaat di desa tersebut. *(Rb.03)

Post Views: 29

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *