Kutim Raih Penghargaan Nasional di Ajang IWWEF 2025 untuk Pelayanan Air Minum

Jakarta. Kutim Raih Penghargaan Nasional di Ajang IWWEF 2025 untuk Pelayanan Air Minum – Di tengah banyaknya keluhan mengenai pelayanan publik, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) justru menunjukkan prestasi gemilang dalam sektor air minum. Pada Kamis (12/6/2025), Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menerima penghargaan bergengsi di ajang Indonesia Water & Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC). Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, sebagai apresiasi bagi 32 kepala daerah yang berkomitmen tinggi dalam pengembangan dan pendanaan pelayanan air minum.

Hanya empat kepala daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) yang berhasil meraih penghargaan ini, termasuk Kutim, Samarinda, Bontang, dan Penajam Paser Utara. Bima Arya menekankan pentingnya layanan air bersih sebagai hak dasar manusia, dan menegaskan bahwa pemerintah daerah yang serius dalam membangun layanan tersebut layak mendapatkan penghargaan.

Kutim menonjol berkat kebijakan progresif yang diterapkan selama kepemimpinan Ardiansyah, yang dijalankan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Tuah Benua (TTB). Melalui perluasan jaringan distribusi air bersih dan penambahan instalasi pengolahan air, Kutim berhasil menjangkau daerah-daerah yang sebelumnya sulit diakses. Upaya ini tidak hanya menyediakan air bersih, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Penghargaan ini bukan milik saya pribadi, melainkan milik seluruh elemen di Kutim. Ini adalah pengakuan atas kerja kolektif dan komitmen terhadap kebutuhan dasar masyarakat,” ujar Bupati Ardiansyah usai menerima penghargaan.

IWWEF 2025 bukan sekadar forum biasa; acara ini mempertemukan pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk membahas tema “Transformasi Air Minum Menuju Swasembada Air.” Dalam suasana kolaboratif, forum ini menjadi ajang tukar pikiran, inovasi, dan pembentukan kebijakan strategis untuk menghadapi tantangan terkait krisis air bersih dan pengelolaan sanitasi.

Penghargaan ini menjadi tonggak penting bagi Kutim. Di tengah tantangan geografi dan infrastruktur, langkah nyata yang diambil tidak hanya menjawab kebutuhan saat ini, tetapi juga membangun fondasi masa depan. Dengan memperkuat peran Perumdam TTB dan melibatkan masyarakat dalam penghematan air, Kutim menjadikan isu air sebagai prioritas kebijakan.

Lebih dari sekadar penghargaan, pengakuan dari PERPAMSI mencerminkan perubahan paradigma bahwa air adalah politik kesejahteraan. Kutim, di bawah kepemimpinan Ardiansyah Sulaiman, menjawab tantangan ini dengan tindakan nyata, bukan wacana belaka.

Dengan penghargaan ini, Kutim menegaskan posisinya dalam peta nasional sebagai daerah yang tidak hanya berbicara tentang pembangunan, tetapi juga mewujudkannya dengan penuh makna. Ketika air mengalir, harapan pun mengalir bersamanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *