Tingkatkan Mutu Pendidikan di Kutim, Novel Tyty Paembonan Berharap Hak Guru dan Sarpras Diperhatikan

kaltimcyber.com. Tingkatkan Mutu Pendidikan di Kutim, Novel Tyty Paembonan Berharap Hak Guru dan Sarpras Diperhatikan – Guru merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan, khususnya di sekolah. Bahkan, Ki Hajar Dewantara menyematkan semboyan “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”, untuk menggambarkan pentingnya peran guru dalam dunia pendidikan.

Dalam proses pembelajaran, sebagai seorang pendidik tentunya membutuhkan adanya sarana dan prasarana yang mampu menunjang kegiatan pembelajaran peserta didiknya.

Selain dari kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dukungan sarana dan prasarana sangat penting dalam membantu guru.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), dr Novel Tyty Paembonan, menyoroti isu pendidikan di daerah ini, khususnya masalah hak guru dan sarana prasarana (sarpras). Ia menilai, kedua aspek tersebut sangat penting untuk diperhatikan dalam pengembangan pendidikan di Kutim.

Terkait hak guru, Novel mengadvokasi agar hak-hak guru, baik yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), P3K, TK2D, maupun yang masih berstatus honor, harus diberikan dengan adil. Menurutnya, hal ini penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan motivasi guru dalam mengajar.

Novel juga menekankan bahwa menciptakan lingkungan pendidikan yang optimal merupakan langkah penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kutim.

“Dalam menghadapi tantangan pendidikan, peran guru sangat penting dan memberikan apresiasi serta dukungan kepada mereka adalah langkah kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini,” ujar Novel, Kamis (30/10/2023).

Tingkatkan Mutu Pendidikan di Kutim, Novel Tyty Paembonan Berharap Hak Guru dan Sarpras Diperhatikan

Selain itu, Novel juga meminta agar dinas terkait dapat membangun proyek-proyek sekolah yang memenuhi standar paripurna. Ia berharap, sekolah di Kutim tidak lagi menggunakan bahan kayu dan memiliki fasilitas yang memadai, seperti kamar mandi yang bersih, ruang kelas yang dilengkapi dengan AC, kursi dan meja yang memadai.

“Dengan demikian, setiap siswa di Kutai Timur akan memiliki akses ke pendidikan berkualitas dalam lingkungan yang kondusif untuk belajar,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *