Agusriansyah Ridwan Sebut Keterbatasan Internet Hambat Akses Beasiswa di Kutim

Kaltimcyber.com. Agusriansyah Ridwan Sebut Keterbatasan Internet Hambat Akses Beasiswa di Kutim – Program beasiswa yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) untuk membantu meringankan beban biaya pendidikan bagi pelajar di wilayahnya terhambat oleh kendala akses internet. Hal ini terutama dirasakan oleh pelajar di daerah pedalaman yang masih memiliki jangkauan internet yang terbatas.

Keterbatasan akses internet ini menyulitkan para pelajar dalam mencari informasi terkait program beasiswa, proses pendaftaran, dan persyaratan yang dibutuhkan. Hal ini berakibat pada banyaknya pelajar yang tidak mengetahui informasi mengenai program beasiswa tersebut, sehingga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bantuan biaya pendidikan.

Padahal, Pemkab Kutim telah meluncurkan program beasiswa melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 sebesar 21,75 miliar rupiah. Jumlah tersebut dialokasikan untuk pelajar jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Anggota DPRD Kutim, Agusriansyah Ridwan, mengatakan beasiswa Kutim yang masih sulit diakses oleh sebagian masyarakat Kutim ini dikarenakan keterbatasan internet dan pelayanan teknologi. Menurutnya, pemerintah harus memberikan solusi yang kongkrit, sehingga permasalahan ini bisa segera diatasi.

“Mudah-mudahan kedepannya persoalan teknologi ini bisa di cari mekanismenya yang lebih memudahkan lagi, seperti pendaftarannya bisa dilakukan di sekolah masing-masing sehingga langsung di verifikasi untuk mereka yang memang layak menerima,” ucap Agusriansyah kepada awak media pada Sabtu (10/5/2024).

Dia mengatakan, pengajuan beasiswa tersebut bisa saja dilakukan secara manual, tapi karena keperluan database, akses internet tetap diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius dari pemerintah daerah untuk mengatasi kendala akses internet ini agar program beasiswa dapat menjangkau seluruh pelajar di Kutim, termasuk di daerah pedalaman.

Disamping itu, terkait dugaan nepotisme dalam penerimaan beasiswa, Agusriansyah mengatakan bahwa stigma tersebut perlu pembuktian. Sebab pemberian beasiswa itu harus sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan.

“Yang pasti beasiswa ini terbuka untuk umum, siapa saja bisa mendaftar,” pungkasnya. (adv/dprd/dk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *