SANGATTA. Isu Strategis Dalam Pidato Bupati Bangkitkan Optimisme Untuk Kemajuan Kutai Timur – Kabupaten Kutai Timur masih menghadapi beberapa isu penting dalam pembangunan, meliputi persoalan konektivitas antar wilayah, yaitu masih adanya jaringan jalan dalam kondisi rusak dan rusak berat.
Belum optimalnya penataan permukiman terutama jalan lingkungan dan sistem drainase kawasan perkotaan, masih terbatasnya aksesibilitas pelayanan kesehatan rujukan khususnya bagi masyarakat di beberapa kecamatan terpencil, masih terdapatnya desa-desa di dalam kawasan hutan, masih terbatasnya jumlah prasarana pendukung telekomunikasi berupa menara telekomunikasi (BTS Tower) untuk daerah terpencil dan terisolir.
Termasuk juga kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat, akses air bersih dan cakupan elektrifikasi di sebagian wilayah Kabupaten Kutai Timur yang masih terus ditingkatkan, Proses hilirisasi (downstream process) produk sektor pertanian belum secara optimal diupayakan.
Hal ini akan berpengaruh pada pengembangan sektor agribisnis dan agroindustri dalam rangka pencapaian visi Kabupaten Kutai Timur, serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang berkontribusi pada besaran APBD masih harus dioptimalkan.
Demikian disampaikan oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman pada Sidang Paripurna Istimewa ke-41 dengan agenda mendengarkan pidato Bupati dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kutim ke 23 yang dilaksanakan di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Kutim, Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi, Kecamatan Sangatta Utara, Selasa (11/10/2022).
“Kami menyadari sepenuhnya bahwa pemecahan masalah pada isu-isu penting tersebut memerlukan komitmen penuh dan kerjasama yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, terutama dalam menyusun dan melaksanakan strategi yang efektif untuk mengatasi isu-isu tersebut,” ujar Bupati.
Menghadapi persoalan konektivitas wilayah, Pemkab Kutim terus bertekad untuk meningkatkan kualitas jaringan jalan maupun jembatan serta melaksanakan pemeliharaan jaringan jalan terutama di daerah-daerah pedesaan, baik yang didukung dari APBD maupun dari sumber-sumber anggaran sah lainnya.
“Pemkab Kutim terus berupaya meningkatkan infrastruktur dasar tersebut agar akses jalan dari desa ke kota atau sebaliknya lebih memadai. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan akses distribusi produk hasil pertanian dan olahannya, memudahkan akses ke sejumlah destinasi wisata, yang diharapkan akan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi lokal,” paparnya.
Salah satu upaya Pemkab Kutim dalam membangun infrastruktur adalah melalui pembangunan infrastruktur dengan skema tahun jamak (multyyears contract) yang akan dimulai pada tahun 2023 hingga tahun
2024.
Pembangunan Infrastruktur tersebut meliputi, bidang perhubungan percepatan penyelesaian Pelabuhan Kenyamukan Sangatta Utara, bidang Bina Marga peningkatan jalan dan pembangunan jembatan, bidang Cipta Karya pembangunan IPA dan jaringan air bersih di kawasan perdesaan serta optimalisasi SPAM serta bidang Sumber Daya Air peningkatan Drainase Perkotaan untuk penanggulangan bencana banjir.
“Pemkab Kutim kedepan tetap berupaya memenuhi kebutuhan dasar lainnya, diantaranya dibidang pendidikan dan kesehatan. Tahun 2022 kita dalam proses membangun Rumah Sakit Tipe D diwilayah Kecamatan Muara Bengkal. Hal ini kita lakukan dalam rangka lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kita yang berada diwilayah hulu diantaranya Kecamatan Muara Bengkal. Kecamatan Muara Ancalong, Kecamatan Busang dan kecamatan Long Mesangat,” ucapnya.
Kemudian lanjut Bupati, pada tahun 2022, Pemkab Kutim akan memulai memberikan fasilitas beasiswa pendidikan melalui program Kutim Tuntas. Dengan harapan bahwa tidak ada lagi masyarakat Kutai Timur yang tidak mampu melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, dikarenakan alasan pembiayaan pendidikan. Kutim Tuntas diharapkan mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki daya saing.
“Pemkab Kutim, berkomitmen menciptakan penyerapan 50.000 tenaga kerja. Upaya yang dilakukan adalah menyiapkan SDM Lokal yang mempunyai daya saing di pasar kerja dengan mengoptimalkan lembaga BLK Mandiri dan kerjasama lembaga pelatihan kerja lainnya, penguatan UMKM melalui peningkatan kapasitas UMKM dan penyiapan pasar produk UMKM, dan yang terakhir adalah menciptakan iklim investasi daerah yang lebih baik dan mampu mendatangkan investor dari luar daerah sehingga mampu menyerap tenaga kerja,” harapnya.
Selain itu, komitmen “ Merdeka Sinyal” tetap akan Pemkab Kutim selesaikan, dengan harapan tidak ada lagi desa yang blankspot pada akhir tahun 2024. Menyadari bahwa masih belum optimalnya infrastruktur permukiman terutama jalan lingkungan dan sistem drainase kawasan perkotaan, maka Pemkab Kutim tetap memberikan prioritas untuk peningkatan jalan lingkungan dan drainase perkotaan melalui berbagai pendanaan.
“Dalam rangka pemenuhan akses air bersih, Pemkab Kutim berkomitmen untuk terus melaksanakan pengamanan terhadap sumber-sumber air baku, peningkatan pemanfaatan embung/kolam eks Galian tambang serta peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan air bersih pedesaan melalui program PAMDES dan PAMSIMAS,” ungkapnya.
Ungkapnya lagi, kebutuhan elektrifikasi Kabupaten Kutai Timur masih tersisa sekitar 12 % untuk dipenuhi, maka Pemkab Kutim akan terus mendorong penerapan skema kerjasama antara PT. PLN Persero dengan beberapa perusahaan dalam peningkatan pemanfaatan excess power bagi masyarakat, melanjutkan pembangunan Solar Cell Komunal di desa-desa terpencil atau terisolasi, dan percepatan intergrasi kelistrikan di seluruh Wilayah Kabupaten Kutai Timur dengan jaringan Sistem Mahakam.
Lanjut Bupati, Pemkab Kutim terus menggenjot pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK), sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang akan memperkuat pengembangan sektor agribisnis dan agroindustri.
Dalam perkembangan terakhir, Kawasan Pelabuhan Maloy akan dikelola oleh PT. Samudera Indonesia, dan di Kawasan KEK-MBTK, telah beberapa perusahaan melakukan investasi diantaranya PT.PALMA.
Diharapkan hal ini akan menjadi pemicu pertumbuhan Kawasan Industri Oleochemical Maloy yang akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Kabupaten Kutai Timur.
Isu Strategis Dalam Pidato Bupati Bangkitkan Optimisme Untuk Kemajuan Kutai Timur
“Dalam hal pembangunan industri pariwisata, Insha Allah pada tahun 2024 kita akan menghelat acara “SAIL SANGKULIRANG” yang merupakan acara berkelas internasional.
Kita akan memperkenalkan Kutai Timur dimata dunia, karena KUTAI TIMUR adalah “A MAGIC LAND”, tanah yang diberikan limpahan keindahan yang ada di bawah laut, di pantai dan di daratan.
Oleh karena itu, Tahun 2022, kita akan memulai tahapan untuk membangun infrastruktur pendukung pariwisata dalam menyambut tamu dunia pada perhelatan “ SAIL SANGKULIRANG 2024,” tutupnya.
Rapat Paripurna Istimewa ke-41 yang di pimpin oleh Ketua DPRD Kutim Joni tersebut juga turut dihadiri Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, Sekertaris Daerah Kabupaten Kutim Rizali Hadi, Wakil Ketua I DPRD Kutim Asti Mazar, Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, beserta puluhan anggota DPRD Kutim lainnya, Kepala OPD, Forkopimda, Tokoh pemuda dan masyarakat serta undangan lainnya. (Adv/diskomimfo/Rb.01,03,05R)
Post Views: 42