Berita  

Keterlibatan Semua Stakeholder Untuk Wujudkan Kutim Sejahtera, Menjadi Harapan Bupati

SANGATTA, Keterlibatan Semua Stakeholder Untuk Wujudkan Kutim Sejahtera, Menjadi Harapan Bupati – Pertumbuhan ekonomi daerah pasca pandemi memperlihatkan kecenderungan mengalami perbaikan. Pada tahun 2021 mencapai terjadi koreksi positif dibandingkan tahun 2020 yaitu dari -3,21 menjadi -1,01. Kondisi ini juga didukung dengan meningkatnya pertumbuhan investasi daerah dari Rp. 3,01 Trilyun menjadi Rp. 8,9 Trilyun.

Kondisi ekonomi tersebut merupakan pertanda perbaikan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur. Masuknya investasi dari luar mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru bagi seluruh masyarakat sehingga kondisi tersebut memberikan harapan baru untuk menyongsong Masyarakat Kutai Timur yang lebih sejahatera.

Hal ini disampaikan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, pada Sidang Paripurna Istimewa ke-41 dengan agenda mendengarkan pidato Bupati dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kutim ke 23 yang dilaksanakan di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Kutim, Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi, Kecamatan Sangatta Utara, Selasa (11/10/2022).

“Kondisi ekonomi tersebut merupakan pertanda perbaikan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur. Masuknya investasi dari luar mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru bagi seluruh masyarakat sehingga kondisi tersebut memberikan harapan baru untuk menyongsong Masyarakat Kutai Timur yang lebih sejahatera,” ucap Bupati.

Menurutnya untuk mewujudkan masyarakat Kutai Timur yang lebih sejahtera, tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemkab Kutim. Pemerintah hanya menjadi katalisator pembangunan daerah.

Untuk itu Bupati berharap, keterlibatan seluruh stakeholder, baik swasta, pertambangan, LSM sertu seluruh pihak bersatu padu ikut serta membangun Kutai Timur.

Menghadapi masa-masa sulit dibidang keuangan daerah, Pemkab Kutim tetap optimis menghadapi tantangan tersebut, dan telah dilakukan upaya-upaya diantaranya meningkatkan efisiensi dalam budgeting; meningkatkan proses pengendalian pembangunan secara berkala melalui kegiatan coffee morning; Mengupayakan pendanaan alternatif dari sumber-sumber lain seperti APBN dan APBD Provinsi untuk meningkatkan kemampuan fiskal daerah; Meningkatkan peran semua pemangku kepentingan dalam pembangunan daerah, termasuk didalamnya adalah optimalisasi program Corporate Social Responsibility.

“Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi nasional, regional maupun daerah yang belum memadai, serta kemampuan belanja daerah yang terbatas, Pemkab Kutim bertekad agar penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah tetap berjalan dengan baik, dan dapat mencapai sasaran dan target pembangunan yang telah ditetapkan,” imbuhnya.

Pada kesempatan Bupati menyampaikan beberapa kemajuan pelaksanaan pembangunan daerah, yang antara lain adalah Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kutim menunjukkan peningkatan positif dari tahun 2020 sebesar -3,01 menjadi -1,01 di tahun 2021; Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) indikator komposit dari pembangunan sektor pendidikan, kesehatan dan daya beli, meningkat dari 73,00% pada Tahun 2020 menjadi 73,81% Tahun 2021; Indeks Pembangunan Desa mengalami peningkatan dari 63,90 pada tahun 2020 menjadi 65,94 pada tahun 2021, dengan desa tertinggal hanya menyisakan 5 desa, 112 desa berkembang dan 22 desa mandiri.

Selain itu lanjut Bupati, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), Tahun 2020 2,02 mengalami penurunan menjadi 1,64 Tahun 2021, hal ini menunjukkan peningkatan rata-rata pendapatan penduduk, mengindikasi penurunan kesenjangan pengeluaran dari penduduk miskin terhadap garis kemiskinan; Indikator kesehatan masyarakat Kabupaten Kutai Timur dengan Angka Harapan Hidup (AHH) yang meningkat, dari 73,16% pada Tahun 2020 menjadi 73,46% Tahun 2021. Indikator pendidikan masyarakat Kabupaten Kutim dengan Angka Rata-Rata Lama Sekolah yang mengalami peningkatan dari 9,19% Tahun 2020 menjadi 9,43% Tahun 2021.

“Dalam bidang pembangunan infrastruktur terutama jalan, air bersih dan listrik terus mengalami peningkatan dan Pembangunan Bidang Pertanian dalam arti luas, pada sub sektor tanaman pangan ditunjukkan oleh

produktivitas beberapa komoditas unggulan,” paparnya.

Rapat Paripurna Istimewa ke-41 yang di pimpin oleh Ketua DPRD Kutim Joni tersebut juga turut dihadiri Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, Sekertaris Daerah Kabupaten Kutim Rizali Hadi, Wakil Ketua I DPRD Kutim Asti Mazar, Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, beserta puluhan anggota DPRD Kutim lainnya, Kepala OPD, Forkopimda, Tokoh pemuda dan masyarakat serta undangan lainnya. (Adv/Diskominfo/Rb.01,03,05R)

Post Views: 29

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *