Pemkab Kutim Diminta Optimalkan Pembangunan Infrastruktur Dasar

kaltimcyber. Pemkab Kutim Diminta Optimalkan Pembangunan Infrastruktur Dasar – Dibalik besarnya anggaran yang dimiliki saat ini oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), sederet tantangan besar masih menanti untuk segera diselesaikan oleh pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang.

Salah satu yang sudah banyak dinanti oleh masyarakat yakni pemerataan pembangunan infrastruktur dasar yang sepenuhnya belum dirasakan oleh warga di 18 Kecamatan.

Pemerataan pembanguan bertujuan agar pembangunan dan peningkatan ekonomi tidak hanya berpusat di kota, sedangkan daerah lainnya tertinggal. Pemerataan pembangunan mengembangkan infrastruktur pendidikan, sumber air, jalan, transportasi, pengelolaan sampah, telekomunikasi dan informatika, perumahan, kesehatan, ketenagalistrikan, dan infrastruktur lainnya dibangun secara merata di seluruh wilayah.

Sehingga, semua warga negara dari berbagai lapisan masyarakat dan wilayah dapat merasakan hasil pembangunan yang sama tanpa perlu melakukan urbanisasi.

Hal itu disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Faizal Rachman mengenai catatan khusus bagi kepemimpinan pasangan yang populer di panggil ASKB di momen hari jadi Kutim ke 24.

“Anugrahnya adalah saat ini kita memiliki APBD tertinggi sepanjang sejarah Kabupaten ini berdiri, dan harusnya tantangan itu (pemerataan pembangunan) sudah terjawab, ” ujarnya.

Anggota Komisi B Bidang Perekonomian dan Keuangan di DPRD Kutim ini, meminta di hari jadi Kabupaten yang memiliki slogan “Untung Tuah Bumi Banua” dijadikan momentum untuk merefleksikan diri bagi pemerintah untuk bisa mempercepat pemerataan pembangunan di segala bidang.

Pemkab Kutim Diminta Optimalkan Pembangunan Infrastruktur Dasar

“Seperti yang disebutkan oleh pak Bupati saat pidato kemarin di DPRD, tantangan terutama soal infrastruktur dasar bisa selesai, apalagi adanya program pembangunan yang menggunakan skema tahun jamak, harusnya bisa dioptimalkan,” harapnya.

Berbicara program pembangunan yang menggunakan skema tahun jamak, Politisi dari Partai berlambang banteng ini, dirasa sepenuhnya belum dilaksanakan dengan optimal, hal itu terlihat dari progres penyerapan anggaranya yang masih sangat kecil.

“Tahun ini (2023) bisa dibilang lepas karena belum ada yang action, tinggal satu tahun lagi untuk menghabiskan alokasi anggaran yang sudah ditetapkan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *