Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman Menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023

Kaltimcyber.com. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman Menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 – Kabar mengejutkan terjadi pada wajah perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) secara keseluruhan. Pada Triwulan III peran sektor pertambangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), menurun hingga tinggal 37 persen, peran sektor non tambang naik jadi 63 persen.

Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman yang menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023, tentu menyambutnya dengan penuh semangat serta rasa optimis tinggi.

Mengingat langkah-langkah yang dilakukan Pemkab Kutim belakangan ini, fokus pada penguatan ekonomi pada sektor non tambang. Dengan mengoptimalkan Sumber Daya Alam (SDA) terbarukan hingga di pelosok pedalaman dan pesisir Kutim.

Bupati Ardiansyah Sulaiman menyebutkan tema “Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional” jelas merupakan tema upaya memperkuat basis-basis ekonomi masyarakat di pelosok-pelosok kawasan pedalaman dan pesisir.

Melalui optimalisasi SDA terbarukan lewat sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan, hingga pariwisata dan produk-produk unggulan khas daerah. Sehingga berdampak besar pada kebangkitan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

“Kondisi ekonomi Kaltim pada triwulan ketiga tahun ini, tentu didorong oleh aksi nyata yang dilakukan Pemkab Kutim. Itu termasuk pula oleh Kab/Kota lainnya di Kaltim. Hal ini bagus sekali karena upaya mengejar kehadiran IKN juga,” jelasnya.

Ditambahkannya, transformasi ekonomi harus diwujudkan dengan aksi nyata. Bahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk tahun 2025-2045, sektor non tambang benar-benar dioptimalkan dengan luar biasa. Kesemuanya bermuara pada kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di Kutim.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman Menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023

Dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Kaltim 2024-2026, Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) bahkan ditetapkan sebagai kawasan strategis provinsi, penyulut pertumbuhan ekonomi.

“KEK MBTK bahkan didorong terus kemajuannya. Mulai dari infrastruktur, fasilitas dan investor juga terpantau meningkat. Bahkan seiring adanya IKN memberi percepatan laju pembangunan di Kutim pada khususnya dan Kaltim pada umumnya,” terang Bupati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *