Berita  

DBD di Sangatta Capai 174 Kasus, Warga Diimbau Waspada

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA. DBD di Sangatta Capai 174 Kasus, Warga Diimbau Waspada – Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) hingga bulan Agustus kemarin, peningkatan kasus demam berdarah di Kabupaten Kutim pada tahun ini meningkat signifikan. Tidak kurang dari 68 % peningkatan itu terjadi dibandingkan banyaknya kasus pada tahun yang lalu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kutim Muhammad Yusuf pada Rabu (28/9/2022), mengatakan bahwa dari data Dinkes sampai dengan bulan Agustus kemarin tercatat sudah ada 174 penderita DBD yang tersebar di 2 kecamatan di Kutim. Jumlah ini naik 68 % jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021 lalu yang hanya ada 119 kasus.

Menurut Yusuf, meningkatknya jumlah penderita DBD kali ini lebih karena terjadi peralihan antara musim panas dengan musim penghujan pun sebaliknya. Selain itu kelembaban suhu di Kutim juga tidak stabil, sehingga mendukung tumbuh kembang jentik nyamuk.

Foto ist

Apalagi kurangnya kesadaran warga secara menyeluruh terhadap kebersihan lingkungan diduga kuat juga menjadi penyebab-penyebab kasus DBD semakin banyak, ditambah lagi pengetahuan warga terkait 3M plus yang kurang menjadi perhatian warga.

“Musim peralihan ini biasanya populasi nyamuk pasti bertambah, sehingga kasus pun meningkat. Kasus DBD banyak terjadi di wilayah yang lingkungannya kurang terjaga kebersihannya. Satu cara mencegahnya dengan rutin menggelar gotong royong di lingkungan. Nyamuk DBD atau Aedes Aegypti juga pembawa virus demam kuning, chikungunya, dan demam Zika,” pungkasnya.

Yusuf mengaku terus melakukan sosialisasi melalui kader jumantik dan petugas lapangan, diantaranya dengan melakukan penyuluhan di semua RT. Desa Sangatta Utara dan Sangatta Selatan pada saat ini menjadi penyumbang tertinggi dalam kasus DBD pada saat ini.

Diungkapkannya bahwa di Sangatta Utara sudah dibentuk Jumantik anak sekolah bekerjasama dengan Kepala UPT Pendidikan serta Guru UKS. Selanjutnya di wilayah kerja Puskesmas Teluk Lingga juga akan segera membentuk Jumantik anak sekolah. Karena menurutnya ini efektif dan efisien.

Foto ist

DBD di Sangatta Capai 174 Kasus, Warga Diimbau Waspada

Pada kesempatannya mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani Hasanal, Yusuf mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kutim untuk terus menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumahnya dengan 3M Plus agar terhindar dari penularan DBD dan merujuk ke Puskesmas atau Rumah sakit terdekat bila ada tanda gejala DBD.

Gigitan nyamuk DBD dapat menyebabkan penyakit serius, setelah digigit gejala DBD tidak langsung muncul, penderita dapat mengalami demam tinggi tiga sampai 14 hari, mual, muntah, sakit kepala, nyeri pada otot dan pegal linu di seluruh tubuh, muncul ruam kemerahan pada kulit dan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Dalam upaya mengantisipasi serta meningkatkan kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus DBD di wilayah Kabupaten Kutim, Dinas Kesehatan lakukan Fogging di beberapa kawasan yang dianggap rentan. Fogging selalu difokuskan dua kali jika ada kasus DBD dengan interval satu minggu. (Adv/disominfo/Rb.05R)

Post Views: 31

Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *