IBI Kutim Minta Saling Berkoordinasi Dengan Semua Pihak Terkait Penanganan Stunting

kaltimcyber.com. IBI Kutim Minta Saling Berkoordinasi Dengan Semua Pihak Terkait Penanganan Stunting – Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Selanjutnya menurut WHO stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Sebagai mitra pemerintah dan mitra PKK, PC Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kutai Timur senantiasa berupaya memberikan pelayanan yang berkualitas, baik pelayanan KIA, KB, Iva test, membina phbs, BKB, BKL, BKR, Kespro Remaja dan pembinaan kelompok Dasawisma untuk menurunkan stunting balita dan Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Balita (AKB).

Sasaran pencegahan stunting meliputi satu siklus kehidupan manusia, mulai dari remaja, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, melahirkan, menyusui, baduta dan balita, Di masing masing usia inilah masa yang tepat untuk melakukan intervensi spesifik.

Terkait hal tersebut penurunan angka stunting sampai saat ini terus dikejar, berbagai upaya seperti pendampingan-pendampingan dan kegiatan posyandu makin ditingkatkan. hal tersebut disampaikan Ketua PC IBI Kutim Triana Nur  saat menghadiri Peringatan HUT IBI ke 72 di Hotel Royal Victoria.

“Hasil di lapangan ternyata benar, stunting itu ada. Karena kunjungan kita ke masyarakat meningkat maka stunting di Kutim terdeteksi bertambah,” beber Triana, Sabtu (3/6/2023)

IBI Kutim Minta Saling Berkoordinasi Dengan Semua Pihak Terkait Penanganan Stunting

Menurutnya hasil tersebut, menjadi motivasi bagi IBI Kutim bagaimana caranya untuk menurunkan angka stunting dan bagaimana menindaklanjutinya. Dan ini merupakan progress yang harus dicapai Pemkab Kutim.

“Semoga teman-teman bidan dan pendamping yang ada di lapangan siap bekerjakeras dan bekerjasama serta saling berkoordinasi dengan semua pihak terkait, mulai tingkat desa, kecamatan sampai kabupaten, karena IBI tidak bisa berdiri sendiri, dan para Bidan di Kutim siap membantu di lapangan untuk menurunkan angka stunting.” ujarnya

Terakhir dirinya juga menyampaikan, salah satu lokus stunting di Kutim, yakni Kecamatan Teluk Pandan yang sudah mengalami penurunan. “Targetnya di 2023 ini lebih kita genjot lagi, agar penurunan angka stunting terus tercapai, mari bersama-sama kita bekerja keras untuk mencapai tujuan” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *